Miris, Nelayan Kecil Makin Terpuruk Imbas Pandemi Dan Cuaca Ekstrem.

Tanggamus129 Dilihat

Tanggamus–Kondisi pandemi Covid yang melemahkan perekonomian, semakin berat dirasa nelayan kecil saat ini, dengan cuaca ekstrem berupa angin kencang di perairan laut teluk Semangka Tanggamus.

Pasalnya berimbas minimnya tangkapan nelayan utamanya sekali para nelayan kecil yakni nelayan pancing perahu katingting.

Berkurangnya tangkapan menurut para nelayan tersebut mencapai 70-80 persen dari biasanya, itupun dengan risiko tinggi.

Bahkan banyak nelayan pancing ini yang enggan turun kelaut karena khawatir terjadi excident ataupun kurangnya tangkapan ikan, sehingga merugi.

Ditemui diareal pantai muara indah Baros Kotaagung, tampak seorang pria sibuk membenahi perahunya yang tambat.

Iwan nama nelayan pancing perahu katingting tersebut, warga Kelurahan Baros Kotaagung, Tanggamus.

Menurut Iwan kondisi cuaca ekstrem sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, yakni dari November tahun lalu, namun puncaknya di februari ini.

Cuaca ekstrem berupa angin kencang di perairan laut teluk Semangka ini disebut para nelayan angin tenggara. Yang membuat perairan berombak besar dan rawan sekali terjadi kecelakaan perahu atau kapal motor karam.

“Perahu saya beberapa hari terkena musibah terhantam ombak dan karam, untungnya tidak ada korban jiwa karena diselamatkan kapal pertamina. Perahunya baru hari ini kami tarik, saya punya perahu dua unit jenis katingting. Dengan musibah ini semakin membuat ekonomi keluarga terpuruk ditengah pandemi dan cuaca ekstrem ini, ” katanya, Rabu (24/02/2021).

Iwan menuturkan, pada hari biasa, tangkapan ikan mereka cukup lumayan kisaran estimasi pendapatan kotor mencapai Rp700 ribu, dan setelah dibagi dengan kru pancing, kebagian Rp200-300 ribu. Estimasi pendapatan tersebut dari hasil tangkapan sekitar 100 ekor ikan jenis layang merah ukuran sedang sekitar 15 centi.

“Sedangkan dalam cuaca buruk, seperti saat ini, hasil tangkapan masih bagus kalau dapat 30 ekor ikan layang merah, seringnya 20 ekor saja. Dipaksain melaut juga, risiko sangat tunggi, terjadi hantaman ombak seperti perahu saya kemarin. Tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan lain tidak skill, jadi tetap melaut, ” tuturnya.

Iwan juga menyatakan, dalam kondisi pandemi cukup lumayan bantuan dari perintah pusat, berupa dana tunai untuk pelaku usaha, maupun bantuan bantuan lainnya.

Namun sebagai nelayan kecil yang sangat diharapkan dalam masa pandemi ini, adalah bantuan peralatan penangkapan ikan, ataupun mesin motor untuk perahu.

“Harapan kami adalah bantuan peralatan penangkapan ikan, pancing, ataupun mesin motor, dan jika bisa langsung didata oleh dinas kebawah kelapangan, agar tepat sasaran kepada kami. Apalagi saya yang baru terkena musibah perahu karam, butuh dana perbaikan dan mesin, ” ujarnya, dengan penuh harap. (LB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *