(www.lensabiroe.com) TANGGAMUS –Bulan Syawal tahun 2023 menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan silaturahmi secara bebas tanpa dibayangi ketakutan pandemi covid.
Salah satu kegiatan yang umum dilakukan adalah Halal Bihalal, seperti Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Tanggamus juga menyelanggarakan Halal Bihalal pada Sabtu (06/05/2023).
Acara berlangsung meriah dan dalam suasana keakraban yang digelar di Lamban baca Zia Zhania di Pekon Teba Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus.
Pada kesempatan tersebut, Bunda Eni Amaliah, memberikan motivasi kepada relawan yang hadir. Beliau menyampaikan, bahwa Forum Relawan Literasi ini berawal dari semangat kerelawanan bukan untuk mencari uang.
“Bahkan sebagai relawan sering keluar dana untuk pengembangan dan kegiatan. Juga diingatkan, karena sudah memasuki tahun politik, maka harus ber hati-hati agar tidak ditunggangi kegiatan politisi,” kata Eni Amalia yang juga salah seorang tokoh pegiat literasi di Provinsi Lampung saat ini.
Diketahui, Halal bihalal ini selain dihadiri oleh pegiat literasi se Kabupaten Tanggamus juga dihadiri Ketua Forum Literasi Lampung, Bunda Eni Amaliah. Hadir juga mantan ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Lampung, Sumarno serta beberapa mahasiswa Prodi Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung.
Selain itu Eni Amalia atas nama FLL memberikan donasi berupa buku bacaan dan alat alat peraga kepada relawan yang hadir, buku ini berasal dari donasi pegiat literasi.
Sementara itu, Ketua FTBM Tanggamus, Zonizar, menyampaikan kepada pengurus FLL untuk terus mendampingi dan mensupport kegiatan relawan di Tanggamus.
Juga dilaporkan bahwa FTBM bersama dengan relawan literasi lainnya sedang meng inisiasi dan mengusahakan perda tentang Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi.
“Adapun Bupati Tanggamus, Bunda Dewi Handayani, sudah dilantik sebagai Bunda Literasi pada tanggal 20 Januari, tahun 2020 lalu,” ujar Zonizar.
Dalam agenda kegiatan ini, selain donasi buku, juga dilakukan bedah novel karya Akhmadi Sumaryanto yang merilipakan Ketua Dewan Penasehat FTBM Tanggamus dan Komunitas Tanggamus Membaca.
Buku tersebut merupakan novel ke 5 karya Akhmadi Sumaryanto yang menceritakan perjuangan anak petani sampai menjadi Profesor dan ketua Ormas besar di Indonesia. Latar belakang Novel ini hanya fiksi belaka, terinspirasi kisah hidup salah satu tokoh Lampung.
Acara ditutup dengan makan siang bersama, menu makan siang khas makanan Tanggamus, yakni cubik.
Cubik merupakan ikan bakar yang disajikan bersama santan kelapa, santan kelapa nya tidak dimasak, cukup diperas saja. Bumbunya ditambah dengan buah buahan yang asam seperti belimbing wuluh, mangga kweni, atau asam danĀ sebagai pelengkap tentunya tidak ketinggalan sambal rampai plus dilan (terasi).(Red/RlsFtbm).