Tubaba,–Penjabat (PJ) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) M. Firsada Menyambut kedatangan Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung pada Pelaksanaan Verifikasi Lapangan Apresiasi Rumah DataKu Tahun 2024, di Balai Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Selasa, 25 Juni 2024
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung dr. Nurizky Permanajati, Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesra Tubaba Bayana, Camat Tulang Bawang Tengah Achmad Nazaruddin serta Kepala OPD terkait.
Mengawali sambutannya Pj. Bupati menjelaskan manfaat keberadaan dari rumah dataku yakni meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi untuk peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku yang berwawasan kependudukan serta meningkatkan sinergitas BKKBN dan mitra kerja dalam penyediaan dan pemanfaatan data dan informasi untuk intervensi berbagai masalah kependudukan.
“Kita ketahui bersama, Rumah Dataku disini memiliki peran penting dalam mengumpulkan dan memberikan informasi terkait intervensi penurunan stunting. Selain itu kami harap dapat meningkatkan sinergitas dan mitra kerja Pemerintah di Kabupaten dengan BKKBN Pusat dalam penyediaan dan informasi data masalah kependudukan,”capnya.
Dikesempatan yang sama Direktur Perencanaan Pengendalian Kependudukan BKKBN RI Dr. Munawar Asikin, S.Si. MSE mengatakan, agar Rumah Dataku bisa berjalan dengan baik pada tahun ini sesuai dengan konsep _”Good Governance”_ pemerintahan harus menerapkan Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Informatif dan Fairness (keadilan dalam memberikan informasi).
“Jadi Pak PJ Bupati, kita (Rumah Dataku) juga pernah belajar tentang tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, yang kita lihat dari situ sebetulnya semua aktivitas Rumah Data ini sudah memiliki tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Saya lihat ada 3 point utama yang membedakan tiyuh pulung kencana dengan tiyuh / kabupaten lainnya, yang pertama tiyuh pulung kencana ini sudah punya konsep transparansi, yang kedua akuntabilitas dan yang ketiga adalah responsibility.” ucapnya.
Dirinya berharap adanya program terjadwal yang dilakukan oleh pemerintah daerah demi dapat menekan penurunan stunting setiap bulannya. Sebagai Rumah Dataku yang bagus, data itu sendiri harus bisa menghasilkan suatu program intervensi penurunan stunting yg baik.
“Kami berharap nantinya ada program-program mempercepat intervensi terhadap anak stunting. Kalau bisa dibuat jadwalnya sampai 7 bulan kedepan, sehingga kita tahu bulan ini berapa banyak stunting yg harus turun. Sehingga bagaimana cara menurunkan (stunting) ini ada rencana aksi daerah yang dilakukan melalui dinas-dinas terkait.” harapnya.(*)