Kolaborasi RJI Dan UWGM Samarinda Kembali Menunjukkan Komitmennya

  • Whatsapp

SAMARINDA – Relawan Jurnal Indonesia (RJI) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di Indonesia dengan menggandeng Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda. Mereka menggelar workshop bertajuk “Transformasi Jurnal, Integrasi Artificial Intelligence (AI) dan Strategi Menuju Indeksasi Global” pada Jumat (27/9) di ruang serbaguna Gedung C UWGM. Acara ini bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi editor dan penulis jurnal agar lebih siap menghadapi tantangan global di dunia publikasi ilmiah.

 

Dipandu oleh Muhammad Azmi, workshop ini menghadirkan lima narasumber ternama dari berbagai institusi, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Narasumber tersebut antara lain Kasubdit Jurnal dan Haki dari DPTRM Kemendikbudristek, Yoga Dwi Arianda, serta akademisi dari berbagai universitas seperti Universitas Mulawarman, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Universitas Sidoarjo, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 

Wakil Rektor Bidang Akademik UWGM Samarinda, Arbain, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas jurnal di Kalimantan Timur, yang saat ini masih didominasi oleh peringkat Sinta tiga, empat, dan enam. “Melalui workshop ini, kami ingin membekali penulis dan editor dengan wawasan dari para ahli, sehingga jurnal-jurnal di Kaltim dapat meningkatkan peringkat dan kualitasnya,” ungkap Arbain.

 

Tema penggunaan AI dalam penulisan juga menjadi perhatian utama. Arbain menekankan pentingnya menggunakan aplikasi AI seperti chat gpt, Gemini, dan microsoft pilot secara bijak. “Penggunaan AI harus tetap dalam koridor etika akademik. Dengan workshop ini, kami berharap dosen dan mahasiswa dapat lebih bijaksana dalam memanfaatkan AI, sehingga tidak menyalahi etika penulisan ilmiah,” tambah Arbain, yang juga menjabat sebagai Ketua RJI Se-Indonesia.

 

Yoga Dwi Arianda dari Kemendikbudristek memaparkan delapan indikator penting dalam penilaian jurnal, di antaranya penamaan jurnal, kelembagaan, dan proses penyuntingan. Yoga menegaskan bahwa tata kelola jurnal harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan untuk memastikan mutu dan akreditasi jurnal dapat diakui. “Tujuan kami adalah memastikan mutu penyuntingan dan tata kelola jurnal, agar setiap artikel yang diterbitkan memiliki kualitas yang tinggi,” jelas Yoga.

 

Yoga juga memberikan apresiasi atas inisiatif UWGM Samarinda dan RJI dalam menyelenggarakan workshop ini. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman pengelola jurnal di Samarinda dan Kalimantan Timur mengenai tata kelola jurnal yang baik dan benar. “Dengan begitu, kita harapkan seluruh artikel yang diterbitkan memiliki kualitas yang unggul secara substansi,” tutupnya.

 

Kolaborasi RJI dan UWGM Samarinda ini menegaskan bahwa kualitas dan integritas dalam penulisan ilmiah adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Workshop ini bukan hanya soal meningkatkan akreditasi jurnal, tapi juga soal membangun komitmen bersama menuju publikasi yang lebih bermutu dan terindeks secara global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *